Seperti apa yang sudah diamanatkan di Rakerda awal bulan Desember 2019 di Bangkalan, diharapkan kepada Penglok PPMBSI yang ada di Jatim segera melakukan Muslok (Musyawarah Lokal) guna memilih ketua Penglok baru.
“Intinya, bisa ketua baru atau ketua lama terpilih kembali. Sehingga pembaruan di kepengurusan Penglok bisa dijalankan,” ucap Oyock, wakil ketua Pengda PPMBSI Jawa Timur.
Dari sinilah, ketua Penglok PPMBSI Jember yakni M Yonson menggelar Muslok 19 Desember 2019 pukul 20.00 wib di Jl. A Yani No 10 Wuluhan Jember. Dihadiri sekitar 18 perwakilan yang ada di Jember dan Kasi lomba Pengda PPMBSI Jatim Lalak Saputra, ketua Penglok Yonson mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan peserta Muslok.
Dalam sambutannya, M Yosnson mengutarakan kilas balik disaat menjadi ketua Penglok. Diharapkan siapa saja yang terpilih nantinya, bisa didukung demi kemajuan mania andhokan di Jember. Seperti apa yang pernah saya alami, ketika hadir di Rakerda awal Desember 2019 lalu, Jember kok tidak mendapat jatah lomba LJB’20.
Kabar ini tidak langsung menegur saya sebagai ketua Penglok yang hadir, melainkan melontarkan ke mania lain. Seolah-olah ketua Penglok tak becus datang ke Rakerda kok tidak mengambil jatah LJB’20. “Kenapa tidak bertanya kepada ketua Penglok secara langsung, sehingga ketua Penglok bisa menjelaskan secara detail alasan tidak mengambil jatah lomba LJB’20,” tutur Yonson.
Oleh karena itu, siapa pun yang terpilih sebagai ketua Penglok baru, jika ada masalah sebaiknya ditanyakan secara langsung kepada ketua Penglok. Sehingga tidak terjadi miskomunikasi. Dan tidak ada pemikiran yang tidak-tidak.
Kenapa tidak mengambil jatah lomba LJB’20?
Menurut Yonson, mengingat LJB’20 ada dua sesi. Sesi I musim hujan dan Sesi II musim kemarau. Dari sini, Penglok Jember memilih di Sesi II, sehingga tidak mengambil jatah lomba Sesi I. Kalau diambil, ada omongan kok musim hujan diambil. Jadinya serba repot.
Karena LJB’20 ada dua sesi, maka sebagai ketua Penglok menginginkan agar panitia lomba Jember nantinya bisa kebagian sesi musim panas (sesi 2), sehingga lomba diharapkan bisa sukses. “Tak hanya itu, panitia juga tidak merugi,” tambahnya.
Selain itu, kas Penglok Jember sampai saat ini tidak ada. Selama mengikuti Rakerda kita hadir dari uang pribadi. Namun semuanya tak menjadi masalah, terpenting Jember bisa menggelar lomba LJB tiap tahunnya.
Dari pertanggungjawaban ini, maka peserta yang hadir setuju dan menerima laporan ketua Penglok lama dan saat itu juga kepengurusan Penglok Jember demisioner. Saat itu pula dilakukan pemilihan ketua Penglok baru masa jabatan Desember 2019-November 2021. Setelah dikerucutkan, terpilh dua calon yakni Yonson ketua Penglok Lama dan Sugeng mania asal Puger.
“Agar Muslok berjalan lancar dan fair play, sebaiknya kita tanya satu persatu peserta yang hadir. Pilih Yonson atau Sugeng,” ucap salah satu peserta agar jalannya Muslok lebih cepat dan terbuka.
Setelah dilakukan pemilihan secara langsung, satu persatu peserta mengucapkan satu calon yang dipilih. Akhirnya Sugeng terpilih sebagai ketua Penglok baru. Dengan terpilihnya Sugeng sebagai ketua Penglok baru di Jember, diharapkan mania andhokan Jember bisa berkembang pesat. Muslok pun berakhir tepat pukul 21.30 wib.