Hampir tiga bulan lebih mania andhokan tanah air harus berdiam diri dalam rumah. Tiupan virus Covid-19 varian baru atau lama saling bermunculan. Korban berjatuhan di setiap kampung bertubi-tubi. Tak pelak, perijinan gelaran lomba merpati selalu kandas.
“Itu untuk gelaran lomba. Latihan merpati saja, kita-kita ini sering kucing-kucingan sama aparat satpol PP, bahkan dari Polri,” ucap salah satu mania asal Pamekasn Madura kepada beritamerpati.com.
Namun, semua musibah atau ujian pelan-pelan hilang dalam kehidupan kita. Virus Covid-19 mulai mereda. Latihan dan lomba mulai dilonggarkan. Kelonggaran ini, menjadikan PPMBSI Pusat menunjuk Pengda PPMBSI Jatim menggelar lomba nasional, kali ini bertempat di Penglok Pamekasan Madura.
Meski harus mengeluarkan dana perijinan yang mencapai lebih dari Rp 35 juta, namun lomba tetap berjalan lancar. “Kita tak menghitung biaya pengeluaran perijinan yang begitu mahal, terpenting lomba berjalan lancar dan sukses,” tandas Rahmad Abadi dengan nada tegas.
Lomba dimulai hari Jumat, dibuka Seleknas dengan 32 peserta, sebelumnya sudah diseleksi disetiap daerah di Pulau Jawa, akhirnya juara disabet oleh pembalap asal Jember yakni Bhirawa, setelah dipartai final mengkandaskan ambisi Panglima asal kota Surabaya.
Di lomba Galatama 500 meter, kali ini panitia juga meraup 52 seri, dengan waktu sekitar 5 Jam lebih. Karena keterbatasan waktu, membuat seri-seri yang tergelar sampai semifinal dan final. Jumlah yang cukup fantastis inilah, membuat gelaran lomba merpati balap makin diminati oleh para penghobi di tanah air khususnya di pulau Garam Madura.
Kesuksesan di hari Jum’at dilanjut di Galatama 800 meter, kali ini panitia meraup sekitar 51 seri, sudah termasuk Seri Perang Bintang senior dan junior. Jumlah yang tak kalah hebatnya, panitia kembali hanya menyelesaikan sampai ke semi final (tinggal 4 peserta).
Partai bergengi senior, kali ini tinggal tiga pembalap, berakhir juara bersama. Begitu juga PB junior, tinggal tiga pembalap berakhir juara bersama.
Munculnya pembalap junior ring 2021 di Jatim, cukup membanggakan. Berarti pembalap Jatim tetap diperhitungkan dipentas nasional. “Pembalap Jatim masih tetap hebat, meski ada beberapa pembalap luar Jatim yang juara, misalnya Singa Laut milik HS team Jakarta, itu juga pembalap kelahiran dikandang Putra Hidayat team Sampang. Cuma besarnya di Jakarta,” tutur mania Sampang, yang sangat respon kehebatan Singa Laut.
Sementara di lomba utama, pendaftaran dibuka mulai Sabtu, panitia meraup 504 peserta. Setelah ditambah pendaftaran hari Minggu dan daftar ulang, total peserta 718. Jumlah yang cukup luar biasa di lomba nasional sepanjang tahun 2021, setelah nasional Raci Pasuruan bulan April 2021 lalu.
Lomba yang dimulai pukul 10.30 wib ini berjalan lancar. Babak demi babak berjalan, meski ada beberapa protes yang dilakukan oleh peserta, semua dapat terselesaikan dengan baik. “Kalah menang dalam suatu pertandingan merupakan hal lumrah, terpenting kedua belah pihak sama-sama puas,” tutur Jerry, hakim juri yang ditunjuk oleh PPMBSI Pusat.
Diakhir lomba, hanya menyisahkan 8 besar. Karena pada terbangan kedua, saat itu Falcao Pamekasan Vs Panglima Surabaya. Kemengan Panglima diprotes oleh Falcao. Setelah dilihat direkaman camera, hakim juri memutuskan drow, maka kedua pembalap harus terbang ulang. Karena sisa 8 pembalap.
Waktu menunjukkan pukul 17.10 wib, kedua pembalap terbang balik. Lagi-lagi, salah satu pembalap yang kalah melakukan protes dan setelah diputar di video rekam, hakim juri memutus drow.
Karena kondisi makin gelap, maka panitia memutuskan lomba dihentikan dan tabanas dibagi rata sesuai kemenangan yang sihasilkan.
Setelah dilakukan undian, kali ini Arya Sinawung menempati urutan pertama, dilanjut oleh Singa Putih, Singa Laut, Panglima dan Falcao dinomer ke lima.
Terima kasih atas dukungan peserta di lomba “Arek Lancor Cup 2021” lapangan Panden Galis Pamekasan, mohon maaf jika ada khilaf dalam menjalankan lomba selama tiga hari. Kita berjumpa dalam lomba berikutnya.
“Salam sehat dan jaga kondisi kita masing-masing agar tetap fit dan terhindar dari virus Covid-19,” tandas Cak Lut, MC senior asal Pamekasan.