Tak mudah mencetak pembalap jawara di trek balap nasional. Apalagi, jawara di lomba bergengsi tanah air. Singa laut, pembalap hasil ternakan Putra Hidayat Team Sampang, kali ini menjadi perbincangan. Terus trah darah mana? Apa sejak piyik sudah kelihatan kualitasnya? Berikut, Mohammad Faruk, sang perternak bercerita panjang lebar dengan beritamerpati.com di farmnya Desa JerukPorot Kec. Torjun (7/11).
Rasanya tak percaya jika hasil ternak muncul di trek balap menjadi bintang lapangan. Apalagi berturut-turut masuk di 4 besar dan sekaligus jawara sejati lomba Anniversari Majalengka.
Singa laut, pembalap sotiran dari farm Putra Hidayat di bulan Oktober 2021 menjadi perbincangan masyarakat andhokan tanah air. Pembalap yang memiliki sprint cepat dan tembak keras ditangan joki ini, mampu menjuarai lomba Anniversary 2021 Majalengka. Yang mana di dua buangan sebelumnya, meraih 4 besar di utama minggu nasional Pamekasan.
Menurut Faruk, Singa Laut merupakan anak dari pejantan Ring beruang (Adik Lorenso) Vs betina trah darah silangan Bunga Desa dengan Napoleon + Argent (saudara Gadis Desa). Sedangkan ibunya, trah darah Btg Kelana milik H Suyitno (Alm) Bandung.
Dari indukan inilah diambil tiga teluran, teluran pertama muncul jantan dan bertina. Sayangnya kedua merpati ini mati. Teluran kedua, muncul jantan dan betina. Yang jantan diberi nama Kejora dan betina sesarang ada di kandang.
Dan teluran ketiga, muncul jantan dan betina. Jantan inilah diberi nama Singa Laut dan betina sesarangnya, ada di mania Surabaya yakni Tim Kumbang (Fauzi).
Saat lomba Anniversary Putra Hidayat tahun 2020, Kejora dan Singa laut diharapkan mampu meraih prestasi gemilang. Sayangnya, di hari Jumat, seri Perang Bintang (PB) hanya Kejora yang mampu mempertontonkan kehebatannya dan meraih juara pertama.
”Sedangkan Singa Laut, kualitasnya kurang, sehingga tidak bisa mempertontonkan kehebatannya,” tutur Faruk.
Namun, di hari Sabtu, Singa Laut mulai memunculkan kualitas terbangnya. Dimasukkan di Seri atas, Singa Laut mampu meraih juara, dari disinilah baru ketahuan, bahwa Singa Laut tak beda seperti kakaknya yakni Kejora.
Haki, mania asal Tanjungbumi Bangkalan (mantan joki tim Pagi Sore) saat itu turun di lomba Putra Hidayat dan menginap disini (kandang Putra Hidayat) mencoba menawar Singa Laut. ”Boleh nggak Singa Laut kita take over (beli). Minta harga berapa?” tanya Haki saat itu.
Melihat prestasi di hari Sabtu, kita membuka harga Rp 8 juta. Harga ini sudah termasuk tinggi, sebab melihat saat latihan, Singa Laut seperti pembalap lemot. Malas sprintnya dan malas tembak di joki. Biasanya kurang 2 meter dari joki, Singa Laut hinggap ditanah, laliu jalan menuju ke betina.
Merasa harga tinggi, Haki pun menawar Rp 6 juta. ”Akhirnya, deal dan memperbolehkan Singa Laut pindah kandang dengan nilai Rp 6 juta. Dan Minggu malam langsung dibawa ke Tanjungbumi Bangkalan,” tambah Faruk.
BURUNG SOTIRAN
Harga Rp 6 juta, menurut Faruk merupakan harga yang terbaik, sebab melihat kualitas terbang dan tembak ke tangan joki, Singa Laut sangat-sangat lemot. Sehingga joki ketika melatih pun bosan. ”Pembalap model apa ini, kok susah dilatih,” tandas keponakan Faruk sambil mengenang disaat melatih Singa Laut.
Tak hanya itu, sambung sang joki, saat itu Singa Laut pernah mau dibarter (tukar) dengan dua ekor burung Love Bird. Love Bird-nya tidak harus yang harga mahal, seperi Lutino atau sejenisnya. Warna hijau pun nggak apa-apa.
”Karena tidak ada yang mau, akhirnya Singa Laut tetap ada di kandang Putra Hidayat sampai lomba Anniversary Putra Hidayat,” tambahnya.
”Kalau tahu saat itu, Singa Laut harganya sangat murah dan tidak ada yang mau. Yang paling sedih lagi, pembalap ini dibuat candaan dan olokan,” tandas pelepas Putra Hidayat team.
Namun, tak disangka saat ini kualitas dan derajat Singa Laut naik tajam dan menjadi pembalap the best nasional, setelah menjuarai lomba Anniversary Majalengka 2021.
Kalau sekarang, harga Singa Laut bukan lagi dua ekor Love Bird, harga Rp 250 juta tak mungkin diberikan. ”Bisa-bisa lebih dari Rp 250 juta,” ucapnya.
SAUDARA SINGA LAUT
Melejitnya prestasi Singa Laut membuat sang peternak yakni Faruk banjir telpon dan pesanan. Banyak yang ingin jebol kandang trah darah saudara Singa Laut. Sebab, ibu dan bapaknya masih ada dikandang Putra Hidayat, yang mana saat ini keduanya dipisahkan ganti jodohan.
”Kita coba dengan trah darah lain. Entah keluar apa lagi. Kita berharap muncul Singa Laut baru. Minimal bisa buat gaco Putra Hidayat Team,” tegas Faruk.
Terus, saudara Singa Laut ada berapa?
Jika kita jabarkan, lanjut Faruk, kakak Singa laut ada Kejora. Sedangkan dibawahnya (adik) Singa Laut ada 9 teluran. Pertama, muncul betina-betina, betina satu dijual Rp 15 juta ke mania blok barat dan sesarangnya ada di Elite Team Pamekasan. Kedua, muncul jantan-jantan. Ada di HS Team Jakarta, satunya lagi dibeli oleh PGN Team Sampang, yang selanjutnya di jual ke mania Jakarta Rp 40 juta.
Ketiga, muncul jantan dan betina. Yang jantan ada di MDR Team Sampang dan betinya mati. Keempat, netas Jantan dan betina. Yang jantan dibeli oleh Haki Bangkalan (Rp 35 juta) di Sampang diberi nama Gadis Desa, dan di lomba Selekda Probolinggo minggu lalu (5/11) meraih juara ke-3 (nama Jacpot). Sedangkan betinanya ada dikandang.
Kelima, muncul Jantan dan betina. Yang jantan di Wong Elit Team Pamekasan. Sedangkan yang betina mati. Keenam, jantan-jantan. Jantan satunya ada di kandang diberi nama Miki Mas (baru ditawar Rp 49 juta) oleh mania Sampang, satunya lagi mati.
Ketujuh, muncul jantan dan betina. Yang jantan baru di lomba (ring 2021) dan yang betina lagi di taksir oleh bos Argent Jakarta (Akiu). Delapan, Jantan dan betina. Yang jantan laku di mania Solo, sedangkan betina mati.
Terakhir sembilan, muncul Jantan dan betina. Yang jantan dilatih di minggu A, sedngkan yang betina dibeli oleh Ella Team Semarang.