Gelaran 6 th Anniversary “Liga Jatim Bersatu (LJB) 2019” hari pertama (27/9) di trek balap Lanud Trunojoyo sudah ditabuh oleh Wakil Bupati Sumenep Ahmad Fauzi. Orang nomer dua dijajaran Pemkab Sumenep sangat mendukung dan takjub melihat perkembangan dunia andhokan doro di Pulau Madura.

“Pesertanya dari berbagai kota di Jawa Timur, dari Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Sidoarjo dan masih banyak lagi. Terima kasih sudah datang ke kota Sumenep. Selain ikut lomba 6 th Anniversary Liga Jatim, peserta Lomba bisa berwisata. Banyak tempat wisata yang cantik dan meanrik untuk dikunjungi,” tadas Ahmad Fauzi seraya mengenalkan pariwisata di Kabupaten Sumenep.

Tak hanya itu, Wabup juga memberikan tiga keunggulan dari hobi merpati balap. Pertama yakni memunculkan paguyupan. Dengan munculnya paguyupan (misalnya dalam hal ini PPMBSI) maka akan ada jadwal lomba. Paguyupan inilah yang akan mengurusi lomba-lomba dan bekerja sama dengan Pemkab guna mendukung terselenggaranya lomba.

“Seperti saat ini, di lomba 6 th Anniversary LJB’19 bekerja sama dengan Pemkap Sumenep, sekaligus memeriahkan visit Sumenep,” ucapnya.
Kedua, menambah nilai ekonomis. Nilai ekonomis disini, dimana harga merpati balap yang juara harganya melambung tinggi. Yang dulu saat beli hanya ratusan ribu, setelah meraih juara menjadi belasan juta bahkan puluhan juta. Tak hanya itu, nilai harga telur yang dihasilkan oleh betina dengan pejantan pembalap juara sudah muncul harga jutaan rupiah.
“Apalagi ketika sudah menetas menjadi piyikan dan sudah dilatih. Harga makin meninggi. Disinilah, mengapa kita katakan menambah nilai ekonomis dipenghobi merpati balap,” tambahnya.
Ketiga, permersatu banga. Disini, semua perserta tidah hanya dari Kabupaten Sumenep, melainkan dari banyak kabupaten yang ada di Jawa Timur, misalnya dari Jember, Pasuruan, Sidoarjo dan masih banyak lagi. Dengan kedatangan beliau-beliau inilah akan memunculkan tali silaturahmi antar penghobi, Dengan saling bersilaturahmi ini akan merekatkan tali persatuan dan kesatuan di tanah air, meski masih dalam tarap Propinsi.
“Contohnya saat ini, lagi ramai-ramai masalah rancangan UU KUHP, mania merpati tak terpengaruh, biarlah permasalahan itu diurus oleh Bupati dan wakilnya, serta anggota DPRD yang ada di daerah, mania merpati tetap ngurusi merpatinya agar mampu meraih juara di lomba,” tegasnya.
Model-model semacam inilah, mengapa dunia merpati balap harus kita langgengkan dan meriahkan, agar ketiga hal diatas, membentuk paguyupan, nilai ekonomis, serta persatuan dan kesatuan antar mania tetap terjaga.
Diakhir sambutannya, selamat berlomba, semoga pembalap-pembalap anda berprestasi di 6 th Anniversary LJB’19 yang digelar selama tiga hari. Silakan mengisi kekosongan waktu berkunjung ke tempat wisata dan resto yang ada di Kabupeten Sumenep.
“Makanannya enak lho…,” selorohnya sambil berpromosi