Meski di daerah lainnya (Jawa Timur), gelaran lomba sempat dihentikan, namun di trek balap Gebang Bangkalan, 29-31 Januari 2021 Minggu lalu berjalan lancar. Dengan 190 peserta di utama minggu, serta seri yang tergelar sekitar 30 selama dua hari. Sayangnya, lomba yang dimulai pukul 14.00 wib ini harus dihentikan pukul 17.30 Wib, karena cuaca makin gelap dan lima pembalap berbagi tabanas.
Semangat juang meraih juara terlihat sejak babak pertama dijalankan. Pembalap Sidoarjo, Surabaya dan tuan rumah Bangkalan tumplek blek. Persaingan sprint dan tembak di tangan joki makin sengit. Meski babak pertama jalan setengah lomba, hujan turun deras. Sekitar 20 menit lomba dihentikan, setelah hujan reda kembali panitia melanjutkan terbangan berikutnya.
“Luar biasa semangat para peserta, meski gerimis pembalap tetap dilepas guna melaju ke babak berikutnya,” tegas salah satu peserta kepada beritamerpati.com di trek balap Gebang Bangkalan.
Menginjak babak ketiga, persaingan makin sengit, terbang tiggal lawan mulai nampak sekali, sehingga juri yang dipimpin Sandono dengan mudahnya memutuskan sang pemenang.
Lain lagi di babak kelima, persaingan makin ketat, ini terlihat ada beberapa peserta protes dan hasil putusan hakim juri diterima dengan lapang dada dan sama-sama puas.
Sayangnya, persaingan yang makin ketat ini harus berakhir jelang lima besar karena kondisi cuaca makin gelap. “Saya putuskan lomba dihentikan, karena kondisi cuaca, meski arah angin bagus dan kencang. Kelima pembalap dinobatkan sebagai juara bersama,” tandas Moher, ketua pelaksana lomba.
Sementara di lomba Galatama, panitia mampu menjalankan sekitar 30 seri selama dua hari, meski beberapa seri tak mampu diselesaikan karena cuaca hujan. Banyak seri yang masuk babak kedua dan akhirnya tidak dilanjutkan, karena kondisi cuaca.
“Terima kasih atas dukungan peserta lomba sehingga lomba berjalan lancar dan mohon maaf selama lomba bila ada kekhilafan panitia,” ucap Moher, lewat pengeras suara diakhir lomba.