Pertarungan hebat kembali terjadi di trek balap Nyiur Cangga Panji Situbondo (27-29/4) Minggu lalu. Kali ini pembalap Jawa Timur bagian timur tumplek blek guna menunjukkan kualitas terbang dan tembak. Terbukti di hari pertama dan kedua, seri yang tergelar 46 seri. Dimana di hari Jum’at 23 seri dan Sabtu juga 23 seri.

Menurut Tekhin panitia lomba, suksesnya lomba kali ini tidak luput dari kerja keras tim panitia dan dukungan dari peserta lomba dari Banyuwangi, Jember Bondowoso, Asembagus, Kraksan, Probolinggio dan Malang. Lewat perwakilan pembalap-pembalap itulah membuat jumlah peserta bludak.
Terbukti di lomba Jum’at seri Perang Bintang (PB), ada tiga PB, Al hasil, semua terwujud menjadi juara. Begitu juga di lomba hari Sabtu, panitia mampu menyelesaikan jalanya lomba sampai final. Sedangkan di lomba utama Minggu terdaftar 206 peserta.

Babak pertama dimulai pukul 13.10 wib, babak demi babak dijalani. Menginjak 16 besar, kali ini pembalap tuan rumah (7 pembalap) hampir separuh mendominasi. Sedangkan dari Asembagus 5 pembalap, Bondowoso 2 pembalap, Probolinggo 1 pembalap dan Banyuwangi 1 pembalap.
Namun, hoki tak hinggap di tim Asembagus, empat pembalap harus kalah, begitu juga pada tuan rumah tiga pembalap harus duduk manis. Satu terbangan drow, diterbangan ke-tujuh.

Di 9 besar, Alkapon, sang juara nasional di Muncar beberapa waktu lalu harus duduk manis setelah dikalahkan oleh Bus Bus, milik Arif Royal Sprint Team Situbondo. Sedangkan Amira mampu mangalahkan AMD Probolinggo. Bakayaro dengan kekuatan penuh mengkandaskan BS. Tersanjung lewat sprint kerasnya, mengakhiri Siliwangi, milik Chong Hin Asembagus. Sadewa dapat bye.
Lagi-lagi dilima besar persaingan makin ketat, kali ini Amira harus kalah Vs Sadewa dan Tersanjung kalah dengan Bakayaro. Bus Bus dapat bye. Karena tinggal tiga pembalap maka masih ada bye, kali ini nasib baik menimpa Bus Bus kembali dapat bye dan langsung ke final menunggu Bakayaro Vs Sadewa. Al hasil, Bakayaro mengalahkan Sadewa dan di final Bakayaro Vs Bus Bus.

Pukul 17.10 wib, partai final diterbangkan. Bus-bus pembalap tuan rumah dengan kemampuan sprint dan tembaknya tak mampu membendung ambisi Bakayaro. Al hasil, Bus Bus kalah tembak seperkian detik dan let menunjuk Bakayaro sebagai sang juara.
Dengan kemenangan Bakayaro, maka di “Situbondo Cup 2018” pembalap asal Banyuwangi ini dinobatkan sebagai juara pertama. Selamat ya…