Meski di daerah lain yakni Lumajang, Sumenep, Blitar, Malang dan Pasuruan (minggu break) harus batal lombanya, di lomba bertitel “Liga Jagungan Bangkalan” Minggu lalu, 25-27 September 2020, di trek Perreng Burneh Bangkalan berjalan lancar. Empat puluh seri berjalan selama dua hari dan 142 perserta di utama minggu. Sayangnya, di tiga besar pembalap tidak bisa diterbangkan, karena cuaca gelap. Al hasil, tiga pembalap masing-masing mendapat Rp 2.220.000,- sudah dipotong 10%.
Luar biasa, itulah yang terlihat di lomba “Liga Jagungan Bangkalan” selama dua hari. 40 seri tergelar selama dua hari yakni Galatama 800 meter dan 500 meter. Di seri ini juga tergelar lomba junior ring 2020. Di seri bergengsi hanya terisi separuh dari 16 peserta yang ditargetkan.
Menurut Daud, panitia lomba, tergelarnya lomba kali ini merupakan agenda resmi Penglok PPMBSI di Bangkalan. Hampir tiap buangan selalu gelar lomba liga jagungan, dengan harapan mania andhokan di Bangkalan makin semarak.
Ini terbukti jumlah peserta cukup banyak dan dari berbagai kecamatan yang ada di Bangkalan, misalnya Tanjungbumi, Blega, Tanah Merah, Kamal dan banyak lagi. Tak heran, selama dua hari seri yang tergelar 40 seri.
Di lomba utama minggu, kali ini panitia memberangkatkan agak molor pukul 13.45 wib. Molornya pemberangkatan babak pertama karena molornya pendaftar. “Hal seperti ini lumrah di lomba Bangkalan, namun kedepannya akan kita jadikan evaluasi, sehingga untuk memberangkatkan lebih pagi lagi. Sebab, jika tidak guna mewujudkan juara sejati susah sekali. Keburu cuaca gelap,” tutur Daud kepada beritamerpati.com.
Apa yang diutarakan diatas akhirnya terjadi. Lomba yang seharusnya selesai dan terwujud sang juara, karena adanya sering protes dari peserta lomba, membuat lomba semakin molor. Ini terlihat jelang 10 besar. Setiap babak, terjadi protes dan pemutusan sedikit molor. Mau tidak mau, waktu termakan di meja protes.
Apalagi, ketika memasuki enam besar, dan waktu menunjukkan pukul 17.05 wib, saat terbangan ke-2, Btg Trobos Kamal Vs AK 47 Sepulu terjadi protes. Let memutuskan Btg Trobos sebagai pemenang. Namun sang joki AK 47 merasa kurang puas akan putusan Let, maka melakukan protes.
Setelah dilakukan putar ulang secara pelan-pelan. Akhirnya, hakim juri memutuskan drow. Karena tinggal 6 peserta, maka jika terjadi drow dua pembalap harus terbang ulang. Dan inilah membuat cuaca makin gelap. Setelah terbangan drow AK 47 Vs Btg Trobos dan akhirnya dimenangkan oleh AK 47 panitia memutuskan lomba dihentikan dan tiga pembalap dinobatkan sebagai juara bersama.
Sampai jumpa di lomba Buangan B Minggu depan, 2-4 Oktober di trek balap Tanah Merah Bangkalan.