LJB’18 AKHIR; JM & Meteor Puncak Klasmen
Balap

LJB’18 AKHIR; JM & Meteor Puncak Klasmen

Perhelatan tahunan Pengda PPMBSI Jawa Timur Minggu lalu (23/12) berahir di trek balap Propoh Pamekasan. Kehebatan pembalap Jawa Timur dipertontonkan, baik di seri-seri bawah Galatama, maupun di seri bergengsi yakni Perang Bintang (PB) dan lomba utama.

DUA PEMBALAP KUALITAS SUPER. Berani tampil beda.

Gelaran boleh dibilang cukup lama, sekitar enam bulan lebih dengan total 12 putaran membuat tim dan joki harus berusaha maksimal guna menstabilkan kualitas pembalap ketika turun di lomba, sehingga sang pembalap mampu meraih point sebanyak-banyaknya.
Awal lomba, pembalap dari Banyuwangi cukup mendominasi jalannya lomba, terutama Shani dan Bakhayaro. Dua pembalap yang sempat masuk final di dua putaran yakni Lumajang dan Jember , membuatnya mampu meraih point cukup besar. Belum ditambah lagi dengan juara di Seri PB sampai Seri C.
Sampai tengah putaran, dua pembalap asal Banyuwangi ini tetap bertengger di puncak klasmen, namun menginjak putaran ketujuh, persaingan sengit pun terjadi. Kali ini pembalap timur Jawa Timur yakni Situbondo dengan Jendral Muda (JM) dan Meteor mulai menggebrak di lomba utama. Hasilnya cukup memuaskan, meski Shani dan Bakhayaro sudah off. Dua pembalap ini mampu meraih juara puncak dan akhirnya point besar dimiliki.

TAMPIL GAGAH. Itulah para pembalap LJB’18.

Tak hanya itu, melajunya pembalap milik Tekhin Situbondo, juga didudung seringnya masuk 10 besar di utama minggu, sehingga tambahan point minimal 40 point. “Pembalap kita memang lebih banyak meraih juara menjelang akhir putaran, sehingga point yang didapat cukup signifikan. Mau tidak mau jumlah point makin banyak,” tegas Tekhin ketika dikonfirmasi beritamerapati.com via telpon.
Tak hanya itu, sambung Tekhin, sebagai pemilik merasa puas dari kinerja JM dan Meteor. Sebab, tidak mudah meraih sukses dipuncak klasmen. Butuh perjuangan dan kesabaran, juga biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Tapi, semua itu terasa hilang, ketika dua pembalap yang dimilikinya mampu meraih juara pertama dan runner up.
“Ya, semua itu butuh perjuangan,” tandasnya.

LIRIKAN SANG JAWARA. Bingungkan lawan saat melakukan sprint dan tembak.

Lain halnya dengan pemilik Bakhayaro dan Shani, di mana diawal lomba langsung meraih sukses dengan puncak klasmen. Putaran di LJB’18 cukup panjang. Sehingga Bakhayaro dan Shani tidak mungkin sampai berkarya sampai 12 putaran. Turun sampai putaran kelima dari 12 putaran sudah bagus. Apalagi saat itu Bakhayaro mampu meraih point cukup besar, sehingga untuk putaran selanjutnya jumlah point solid untuk dikejar.
Lagi-lagi, jumlah putaran yang cukup panjang tidaklah mampu bagi Bakhayaro ikut terus. Sehingga mulai putaran ke enam keatas, harus absen karena harus istirahat. “Ya semua itu permainan, ada kalah ada menang. Terpenting Bakhayro masih bertenggeng di empat besar dipuncak klasmen,” tandas Shodiq kepada beritamerpati.com via telpon.
Sementara menurut Lalak Saputra, Kasi lomba Pengda PPMBSI Jawa Timur, selesainya putaran LJB’18 mengucapkan banyak terima kasih kepada mania yang telah mendukung jalannya lomba, sehingga setiap putaran berjalan lancar dan sukses. Meski 12 putaran, lomba berjalan lancar dan terwujud juara.
Sebagai penanggungjawab lomba, kami mohon maaf bila dalam perjalanan lomba ada khilaf. Sebagai manusia tidak ada yang sempurna. Dan sampai jumpa di lomba LJB’19 dengan 12 putaran, dibagi dua sesi (satu sesi 6 putaran), setiap sesi ada hadiah point. Ditambah grand point (12 putaran) hadiah berupa 1 unit mobil, 2 unit motor dan lainnya sampai 10 besar.

 

Advertisement

Post Comment