Drama saling kuntit dan tembak keras ditangan joki, akhirnya disudahi oleh Mecy Borneo milik Wiwin Balikpapan Vs Carlitos milik H Ma’ruf Sidoarjo. Lewat tenaga tersisa, kedua pembalap memaksakan diri untuk lebih dulu. Dan akhirnya Mercy Borneo menjadi juara sejati.
Menurut Lalak Saputra, Kasi lomba Pengda PPMBSI Jatim, lomba “Anniversary Liga Jatim Sertu Emas 2018” mendapat tanggapan serius oleh kalangan pecinta merpati balap di tanah air. Ini terlihat blok tengah yang diwakili oleh Sollo, Klaten dan Semarang menyerbu guna mengusung total hadiah Rp 50 juta.
Tidak hanya itu, kesuksesan juga terbukti di Seri Galatama 500 meter dan 1000 meter, tercatat 99 seri tergelar. Di 1000 meter 46 seri dan di 500 meter 43 seri. “Ini luar biasa, baru kali ini pertama jumlah seri dalam dua hari mencapai 99 seri,” tandasnya kepada beritamerpati.com di trek balap.
Di Galatama 500 meter, seri bergengsi (PB) terbagi tiga seri, PB ring 2017, PB ring 2018 dan PB umum. Di PB 2017 sang juara disabet oleh Rudal, milik Robi Pamekasan, setelah mengalahkan Amira Bondowoso milik Daniel. Dan di PB ring 2018, kali ini Begal, milik Rahmat Pamekasan mengalahkan Repsol milik Fery (Teves Team) Bondowoso. Sedangkan di PB umum Morata dengan tembakan kerasnya, mampu mengalahkan Hoky Jepang, milik H Holberi Sampang.
Sedangkan di Galatama 1000 meter, PB terbagi atas dua, PB ring 2018 kali ini sang juara disabet oleh Shoni, milik SB Team Banyuwangi setelah mengalahkan Bringas milik H Kecot Sepulu Bangkalan. Sedangkan di PB umum, pembalap milik tuan rumah Sertu Emas yakni Palestin mengalahkan Sahdu milik Wahyu Pamekasan.
Sementara di lomba utama, tercatat 378 peserta ikut memperebutkan total hadiah Rp 50 juta. Menginjak babak semi final, perjuangan empat pembalap luar biasa. Ini terlihat ketika Carlitos Vs Super One. Dengan sprint cepat dan tembak keras di tangan joki, akhirnya Super One harus menyerah.
Sedangkan di terbangan kedua, dimana Mercy Borneo Vs SS milik Totok Sampang. Setelah kedua pembalap dilepas, keduanya melaju kencang dan melakukan tembakan keras di tangan joki. Alhasil, Mercy Borneo mampu mengkandaskan SS. Dipartai final, merupakan partai puncak, kali ini Mercy Borneo harus menhadapi terbang Carlitos. Apa yang terjadi, Mercy Borneo masih tetap menjadi the best pembalap, dimana jelang 10 meter dari joki melakukan tembakan keras dan mampu ditangkap oleh sang joki. Seperkian detik itu pula Carlitos hinggap di tangan joki.
Juri sudah menunjuk Mercy Borneo sebagai sang juara. Selamat ya… Mercy Bornoe layak menadapat julukan bintang lapangan. Sekaligus panitia Penglok PPMBSI Sampang, mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf jika dalam perjalanan lomba ada khilaf dari panitia lomba.