PROBOLINGGO BERSATU CUP ’20; Golden Boy Luar biasa
Berita

PROBOLINGGO BERSATU CUP ’20; Golden Boy Luar biasa

Pertarungan hebat kembali terjadi di trek balap Desa Pesisir Sumberasih Probolinggo. 14-16 Februari 2020 lalu, dimana pembalap tanah air tumplek blek. Dengan 534 peserta di utama minggu dan sekitar 70 seri, pembalap asal Jakarta Golden Boy Milik Akiu ring Argent dinobatkan sebagai jawara sejati, setelah di final mengkandaskan ambisi Krakatau milik Bhisma Team Solo.
Perjalanan lomba nasional “Probolinggo Bersatu Cup 2020” tak semudah membalik sebuah telapak tangan. Perjuangan panitia lomba menyiapkan trek balap harus bolak balik antara trek balap Sekarkare dan Desa Pesisir. Sebab, ada dua trek balap yang layak dijadikan arena balapan.

SANG JAWARA SEJATI. Selamat buat Golden Boy ring ARGENT Jakarta

Setelah dirembuk bersama, akhirnya panitia memutuskan trek balap Desa Pesisir layak untuk lomba nasional. “Sebab, musim hujan dan arah angin menjadi kendala guna menentukan trek balap. Habis hujan, trek balap Desa Pesisir tetap bisa digunakan lomba dan tidak ada kendala,” tegas Kades Sanemo.
Seperti biasanya lomba dibuka mulai hari Jum’at dengan Galatama 500 meter dan membuka dua macam lomba senior dan junior ring 2019. Terkumpul sekitar 37 seri dan setiap serinya jumlah peserta penuh (16 peserta).

GOLDEN BOY. Sang jawara sejati.

Diseri bergengsi Perang Bintang (PB) senior kali ini sang juara disabet oleh Emeral, milik Permata Team Jakarta setelah mengalahkan Kincir milik Rosi asal Probolinggo. Lewat sprint dan tembak keras ditangan, membuat Kincir harus mengakui keungulan Emeral.
Begitu juga di senior, kali ini Btg Alvaro milik Top Song Klaten harus tunduk dengan Btg Kecil milik Kalisari Team Pamekasan. Dengan nama sama-sama Bintang, namun Bintang terbaik diraih oleh Kalisari Team. “Luar biasa pertarungan dua pembalap ini, sayangnya perlawanan Btg Alvaro harus kandas seperkian detik oleh Btg Kecil, yang akhirnya juri memutus Btg Kecil sebagai pemenang,” tegas salah satu penonton dibibir garis finish.

JELANG FINAL. Jaga sportivitas dan fair play.

Hebatnya pertarungan di PB 500 meter, juga terjadi di PB Galatama1000 meter. Di Senior Jhony Hunter milik Top Song Klaten bertarung ketat Vs Sky Blue milik Feri Teves Bondowoso. Lewat sprint dan saling pukul, membuat Sky Blue tak mampu mengejar sprint Jhony Hunter sampai jelang 50 meter dari joki.
Al hasil, lewat tembakan keras Jhony Hunter, Sky Blue harus menyerah. Kalah hanya beda beberappa meter, membuat juri Sandono memutus pemblap asal Klaten ini menjadi sang juara di senior PB. Begitu juga, di junior ring 2019, Black Mamba kembali memperlihatkan kehebatannya, setelah mengalahkan Krisna milik Hoki Ilsogno Jakarta.

CREW PENGDA PPMBSI JATIM NONTON LANGSUNG DI PINGGIR LAPANGAN. Bangga gelar lomba sukses.

Dengan jumlah total sekitar 70 seri selama dua hari, kesuksesan panitia kali ini luar biasa. “Ya begitulah di Jawa Timur, mania andhokan sangat semarak. Setiap lomba nasional, dari tahun ketahun nyrais tak pernah surut. Minimal 60 seri selama dua hari. Apalagi saat ini musim penghujan, jumlah seri masih mencapai 70 seri,” ucap mania senior Probolinggo kepada beritamerpati.com.
Selanjutnya di utama minggu, pertarungan hebat kembali terjadi, seteleh pendaftaran dibuka mulai hari Sabtu. Sekitar 534 peserta sudah termasuk daftar ulang ikut di lomba utama total hadiah Rp 100 juta.
Babakpertama diterbangkan pukul 10.45 Wib. Melihat jumlah perserta luar biasa, panita tak mau harapan kesuksesan lomba hanya sebuah harapan, harus terwujud sukses. Apalagi di bulan tengah Februari, curah hujan kota Probolinggo cukup tinggi. Ini terlihat sekitar pukul 12.30 wib, mendung gelap mulai menyelimuti trek balap Desa Pesisir.

PEREBUTAN JUARA 4 DAN 5. Sengit dan menegangkan.

Berbagai upanya untuk mensukseskan jalannya lomba dijalankan. Frekwensi penerbangan dipercepat dan hasilnya cukup memuaskan. Minim sekali kekisroan di lomba, yang ada malah sebaliknya lomba berjalan cepat dan sukses.
Babak demi babak berjalan, pukul 15.30 wib, sudah memasuki babak VII (tinggal 12 pembalap). Kali ini 10 pembalap dari Jatim dan Madura, dua lainnya dari Solo dan Jakarta. Karena tidak ada drow, maka dibabak VIII tinggal 6 pembalap. Terbangan pertama, Btg Ghosip Probolingo Vs Krakatau Solo. Kali ini Btg Ghosib harus mengakui keunggulan Krakatau.
Terbangan ke-2 Golden Boy Jakarta Vs Raden Samba. Lagi-lagi pembalap ring ARGENT ini mempertontonkan kehebatan di sprint dan tembak.Tak hanya itu, tempel ketat ke lawan pun selalu dilakukan , apalagi jelang 300 meter dari joki. Al ahsil, Golden Boy selalu menang telak tanpa ada protes dari rifal.

JUARA RUNNER UP. Kebangkitan Bhisma Team Solo.

Terakhir terbangan ke-3, King Adventure harus duduk manis setelah kalah dengan Bang Napi, otomatis Bang Napi melaju ke semi final. Setelah dilakukan pengundian guna mendapat bye, kali ini Krakatau mendapat rejeki dan langsung melaju ke final menunggu terbangan antara Golden Boy Vs Bang Napi.
Pukul 16.05 wib, partai semi final dijalankan. Menginjak tengah lomba, Bang Napi dengan kondis sudah tujuh kali terbang harus mengisi tenaga lebih. Sebab, lawan yang dihadapi bukanlah pembalap biasa, melainkan pembalap super, dari segi sprint dan tembaknya.
“ Kalau Bang Napi mau menang dengan pembalap ring ARGENT ini, Bang Napi harus mampu meninggalkan minimal 2 meter. Jika tidak, malah sebaliknya,” tutur mania Kraksan yang memantau kinerja Golden Boy sejak mulai awal lomba.

JUARA URUTAN 3 SAMPAI 6.

Apa yang terjadi?
Benar-benar luar biasa. Apa yang diuraikan oleh mania Kraksan betul-betul terbukti dilapangan. Bang Napi dengan usaha kerasnya setelah bebas dari tangan pelepas dan melaju kencang ke finish. Namun, kinerja Golden Boy benar-benar fit. Seperti pembalap yang baru saja terbang di babak pertama. Terbang bang Napi selalu ditempel ketat. Menginjak tengah lomba, keduanya mulai sedikit arah kiri joki.
Terbang tempel ketat tetap dilakukan. Saling mendahului pun sangat-sangat terlihat. Lagi-lagi kemampuan Golden Boy dipertontonkan menginjak 100 meter dari joki. Sprint cepat dilakukan dengan cepatnya. Tak mau melihat lawan yang ada disebelahnya, sprint cepat menuju ke sang betina terus dijalankan. Membuat Bang Napi harus kerja keras.

SORAK SORAI USAI TERIMA HADIAH.

Apa yang terja diselanjutnya?
Usaha keras Bang Napi tak berujung meraih kemenangan, malah sebaliknya. Menginjak 20 meter dari joki, sprint cepat Bang Napi tak mampu melampoi laju Golden Boy. Apalagi ditambah tembakan keras Golden Boy ke tangan joki, membuat pembalap asal kota Sampang ini harus mengakui keunggulan Golden Boy. Masuklah Golden Boy ke final Vs Krakatau Solo.
Setelah diberi waktu sekitar 10 mernit beristirahat oleh panitia, babak final kembali diterbangkan. Tepat pukul 16.35 wib, partai final diterbangkan. Dengan cuaca yang sangat-sangat bersahabat, arah angin sedikit miring ke kiri joki, tidak menjadi masalah bagi kedua pembalap. Dua joki sepakat, arah angin dan kondisi cuaca tidak menjadi masalah. Kondisi baik dan layak untuk partai final diterbangkan.
Sekitar 1000 pasang mata lebih menyaksikan jalannya lomba. Setelah pembalap lepas dari tangan joki, adu kejar dan pukul terjadi diudara. Golden Boy yang memiliki kualitas terbang bagus tak mau kesempatan emas ini dibuang sia-sia. Lawan ditemnpel ketat, sampai jelang tengah lomba. Sambil terbang sedikit kearah kanan joki, selanjutnya berlanjut ke kiri joki, membuat penonton yang membanjiri trek balap makin tegang.

JUARA 7 SAMPAI 10.

Menginjak sekitar 100 meter dari lomba, kemampuan sprint cepat pembalap ring ARGENT ini makin menggila. Krakatau yang menempel dari kanannya, mulai sedikit keteteran. Kejaran Krakatau tak membuah hasil, sampai sekitar 30 meter Krakatau mulai tertinggal dan ini sampai mendekati 10 meter dari joki.
Al hasil, Krakatau harus mengakui kinerja Golden Boy dan mengakui keunggulan Golden Boy di partai final ini, terlihat dari joki Krakatau Jujun lemas setelah Golden Boy lebih dulu hinggap ditangan joki, beberapa detik kemudian Krakatau hinggap di tangan Jujun sang joki.


Segenap panitia “Probolinggo Bersatu Cup 2020”, mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada peserta lomba telah mendukung jalannya lomba, sehingga lomba berjalan lancar dan sukses.
“Dan mewakili mania Probolinggo, saya mohon maaf sebesar-besarnya, jika ada kata-kata yang kurang enak didengar dan lainya. Dan selamat jalan menuju ke rumah masing-masing, selamat sampai tujuan,” ucap Sanemo, ketua Penglok Probolinggo usai lomba selesai.

 

 

Advertisement

Post Comment