Lomba seleksi daerah (Selekda) Penglok PPMBSI Sampang minggu lalu berjalan lancar. Meski harus pindah lapangan, awalnya di trek balap Gulbung Sampang, pindah di trek balap sebelah Pasar Sapi Desa Aeng Sareh Sampang.
“Lomba Jumat berjalan lancar, meski paginya sempat diguyur hujan. Membuat jalan menuju ke lokasi lomba licin dan berlumpur, begitu juga jalan menuju ke pelepasan dari start, akhirnya lomba kita pindahkan,” tutur salah satu panitia kepada beritamerpati.com.

Lomba berjalan beberapa terbangan, setelah itu turun hujan deras, sehingga jalan makin licin, akhirnya lomba harus dihentikan. “Kasihan peserta lomba,’ tambahnya.
Dihari Sabtu, kembali Selekda digelar (400 lebih peserta) berjalan lancar, meski di trek balap Aeng Sareh arah angin balik, namun cuaca panas. Kali ini Selekda terselesaikan dengan baik dan muncul juara sejati. Kali ini diraih oleh tiga pembalap Genio dan Full Hause milik Tejo P Pamekasan. Satunya Btg MA asal Peterongan.
“Sedangkan Galatama sekitar 15 seri lebih,” ucap Anam, panitia lomba.

Sementara di utama Minggu total Rp 20 juta, kali ini panitia menerbangkan pukul 12.30 wib. Meski angin tetap dorong, peserta lomba tetap oke. Menginjak babak ke tiga, hujan turun deras. Mau tidak mau lomba dihentikan sementara, sambil menunggu hujan reda. Sekitar 30 menit, hujan reda dan lomba kembali dijalankan. Kali ini arah angin bagus dan tidak mendorong.

“Ini baru lomba luar biasa. Arah angin tidak dorong. Pembalap kualitas super bakal kelihatan kualitasnya,” seloroh salah satu peserta asal Pamekasan.
Kali ini yang tertuju pada dua pembalap yakni Baong (milik Klebun Wahyu) dan Genio (milik Sinar Baru Team). Dua pembalap asal Pamekasan ini setiap kali terbang, kecepatab terbang tak mampu dibendung oleh lawan. Rival selalu kalah telak.

Baong, selalu terbang sendiri. Jelang 400 meter dari joki, Baong melaju kencang, lawan harus tertinggal jauh, begitu juga dengan Genio.
“Kalau Genio terbang sprint dan tembaknya bagus. Jika lawan tidak kalah sprint, pasti kalah tembak. Itu kelebihan dari Genio,” ucap penonton yang ada disekitar garis finish kepada beritamerpati.com
Apa yang diperkirakan sebelumnya terbukti. Di partai final, dua pembalap ini bertemu dan saling mempertontonkan kehebatan terbang dan tembaknya. Kali ini Genio baru ketemu lawan yang seimbang.
Terbang final pukul 16.35 wib, lepas dari tangan pelepas, kedua burung melaju kencang. Saling kuntit dilakukna menginjak 300 meter dari pelepasan, Genio melakukan pukulan ke Baong. Melihat dipukul, Baong pun sedikit menghindar.
Menghindarnya Baong, bukan berarti Baong takut. Sekitar 100 meter usai dipukul oleh Genio, Baong melakukan pukulan balik. Kali ini, Genio terkejut dan arah terbang Genio oleng.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh Baong melakukan sprint cepat. Ini terlihat sekitar 300 meter dari joki. Lagi-lagi sprint Baong susah dikejar oleh Genio, sehingga sampai ke joki Baong dengan mudahnya hingap ke joki tanpa ada perlawanan oleh Genio.
Menanglah Baong dengan telak. Luar biasa Baong, pembalap model apa itu?
Terbang tidak pernah tertinggal oleh lawan, malah sebaliknya, lawan ditinggal telak. Jika dipukul, tidak langsung balas, setelah lawan lengah, baru dipukulnya (tanda sebagai perlawanan), selanjunya terbang sendiri dan lawan selalu tertinggal jauh.
Selamat Baong, anda layak menjadi bintang lapangan di trek balap Aeng Sareh. Sampai bertemu kembali buangan depan tanggal 19-21 Nopember 2021 dilapangan sebelah barat H Holberi dalam rangka “Anniversari Altus Team” total Rp 30 juta. Informasi bapak Taufik bendahara Pengda PPMBSI Jawa Timur.