Perhelatan akbar kembali terjadi di” Liga Jatim Bersatu (LJB) 2018” trek balap Sawohan Sidoarjo 7-9 Desember 2019 lalu. Dengan 306 peserta di utama Minggu, membuat Ascobar, pembalap milik H Siwanto Pamekasan mengulangi prestasinya di nasional “Lindu Aji Cup” Semarang. Lawan Naga Putra Klaten, Ascobar kembali meraih kesuksesan dengan meninggalkan 20 meter lebih, sehingga Ascobar dinobatkan sebagai jawara sejati.
Itulah gambaran sekilas lomba LJB’18 putaran ke-11 di trek balap Sawohan Sidoajo. Kurang lebih 306 peserta di utama Minggu, membuat persaingan makin ketat di trek kelas nasional milik Arek Sidoarjo. Meski peserta dari berbagai daerah Sidoarjo dan Jatim Madura, bahkan luar Propinsi Jawa Timur, sebut saja, Solo, Klaten, Semarang dan Jakarta. Tak hanya itu, para jawara lomba nasional Bandung buangan sebelumnya tumplek blek, salah satunya Mariot sang juara pertama utama Minggu dan 10 besar peringkat nasional tahun 2018, menjadikan lomba enak ditonton.
Lomba dimulai tepat pukul 11.25 wib dengan terbangan pertama. Disiplinya peserta, dengan mematuhi arahan panitia. “Pukul 10.30 wib nomor pelepasan bakal dibagikan, datang tepat waktu,” ucap Lalak Saputra, Kasi Lomba Pengda PPMBSI Jawa Timur.
Disinilah, membuat peserta lebih mudah dalam menjalankan lomba, begitu juga para joki yang protes, mengakui kekalahan, meski di atas patek masih merasakan kurang puas dari keputusan juri. Sekitar 5 pemrotes lebih harus gigit jari, pembalapnya tetap kalah, meski diputar di kamera video.
Di babak ketujuh tinggal 6 terbangan, terbangan ke-6 bye, kali ini didapat oleh Naga Putra Klaten. Terbangan ke-1, Elang Perak Vs Jendral Muda. Elang paerak mampu membuat jendral muda Situbindo bertekuk. Terbangan ke-2, Bajing Ireng Vs Pelor, lagi-lagi pembalap Jatim harus kalah dengan blok barat. Terbangan ke-3, Martel Blega kalah dengan Mariot, setelah jelang 50 meter Mariot melancarkan sprint cepat. Terbangan ke-4 Viral asal Blega juga tersandung Vs Anak Mas Semarang, setelah melakukan sprint cepat dan tembak keras, Anak Mas lebih dulu sampai ditangan joki.
Terbangan ke-5, Ascobar Vs Narkoba Sidoarjo. Sejak babak awal, Ascobar sulit untuk bisa ditempel ketat. Kali ini lawan pembalap satu propinsi, hanya Narcoba yang mampu dimenempel ketat. Sayangnya joki Narcoba kurang jitu, akhirnya harus menelan pil pahit dan Narkoba harus duduk di 10 besar. Karena tinggal 6 pembalap, panitia dengan mudah membagi terbangan. Terbangan ke-1, Naga Putra Vs Anak Mas. Lagi-lagi pembalap Klaten patut diacungi jempol, lewat terbang kencang, pembalap milik Permata Tim ini mampu menyudahi guna masuk di babak semifinal. Terbangan ke-2, Ascobar lagi lagi terbang sendirian mengalahkan Bajing Ireng, dan terbangan terakhir Mariot menumbangkan Anak Mas.
Karena tinggal tiga pemnbalap, diputuskan untuk mencari bye. Kali ini bye didapat oleh Naga Putra, sedangkan Ascobar Vs Mariot. Mariot pembalap jawara nasional Bandung dua minggu lalu, memang memiliki kualitas sprint luar biasa. Ini terlihat ketika memasuki 50 meter dari joki.
“Jika Ascobar mampu ditempel ketat oleh Mariot, selesailah (kalah) Ascobar. Bila sebaliknya, maka Mariot bakal gigit jari dan menempati juara ketiga,” tandas salah satu penonton yang ada di bibir garis finish.
Tepat pukul 16.05 wib, partai final diterbangkan. Kedua pembalap melaju kencang, namun jelang memasuki tengah lomba, pembalap milik H Siswanto Pamekasan ini jalan sendiri. Sedangkan Mariot terbang tak tahu arahnya.
Benarlah apa yang diucapkan oleh beberapa penontonyang ada di finish.
Lagi-lagi Ascobar terbang sendiri dan ini sampai jelang 10 meter dari joki. Tibalah Ascobar dengan sendiri dan sekaligus dinobatkan sebagai jawara sejati.
Kemenangan Ascobar di tahun 2018 kali ini merupakan yang kedua, setelah di nasional Semarang bebera bulan lalu, juga meraih juara pertama.
UTAMA JUNIOR RING 2018
Seperti biasanya, lomba junior ring 2018 dengan total Rp 10 juta pendaftaran 20 ribu, diikuti oleh 200 peserta lebih. Kali ini pembalap Tuan rumah yakni Mahkota meraih sukses setelah di final menumbangkan Naga Afrika yang tak lain masih satu kabupaten Sidoarjo. Sedangkan juara 3 dan 4 diraih oleh pembalap SMA Team Pasuruan.
Sementara itu di Galatama 500 meter lomba berjalan lancar dan 26 seri tergelar dengan sukses, hanya butuh 3,5 jam panitia mampu menyelesaikan jalannya lomba. Begitu pula di Galatama 800 meter, lomba selesai sekitar pukul 16.55 wib.
Segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta lomba, sehingga lomba bisa berjalan lancar dan sukses. Dan mohon maaf jika ada khilaf dalam perjalanan lomba.
