Setelah tidak sukses di Putaran III Banyuwangi, di Putaran IV trek balap Desa Waong Krembung Sidoarjo LJB’20 dengan 258 peserta utama Minggu mendulang sukses. Meski sempat dua kali diguyur hujan, akhirnya pembalap Pamekasan Phoenix Angel mampu mengkandaskan ambisi Provos Sampang di final.
Kerja keras dilakukan oleh panitia lomba “Liga Jatim Bersatu (LJB) 2020” Putaran ke-IV Sesi Pertama. Sebab, kondisi cuaca tidak menentu dan curah hujan sangat tinggi, jalan dan break (berhenti) harus dilakukan. Tak pelak, kecepatan panitia dimeja dipertaruhkan.
Ini terjadi di lomba Galatama 500 meter. Kali ini lomba dimulai sekitar pukul 13.00 wib, karena harus menunggu selesai sholat Jum’at. Satu persatu seri dijalankan, sekitar 2 jam panitia mampu menerbangkan 19 seri dan 3 seri yang siap terbang, akhirnya tidak bisa diterbangkan akibat hujan lebat.
“Alhamdulillah, sekitar 19 seri sudah diterbangkan. Ada yang masuk semifinal dan babak kedua. Karena hujan deras dan angin kencang, serta dorong. Setelah ditunggu sekitar 45 menit, akhirnya lomba harus dihentikan,” tutur Lalak Saputra, Kasi lomba Pengda PPMBSI Jatim yang bertanggung jawab atas sukses dan tidaknya gelaran LJB’20.
Lain halnya bagi peserta lomba disebelah beritamerpati.com, luar biasa kecepatan panitia dalam mengelola lomba kali ini. Sebab, dengan waktu 2 jam mampu menerbangkan sekitar 19 seri, plus 3 seri yang siap diterbangkan. Itu pun sudah memasuki babak semifinal dan ada yang babak kedua.
Sedangkan di Galatama 800 meter, panitia kembali tak mampu menyelesaikan jalannya lomba, dikarenakan menginjak pukul 15.15 wib, arah angin dorong kencang, sehingga peserta minta panitia menghentikan jalannya lomba.
“Arah angin sudah tidak bisa dinego lagi. Jika dijalankan, kasihan kepada pembalap. Kalau tidak jeblos, pembalap terlalu keras bertabrakan dengan tangan joki. Takutnya pembalap rusak,” tutur beberapa perwakilan tamu kepada panitia lomba.
Tak hanya itu, sambung Mamat asal Sertu Mas Team Sampang, pembalap Sertu Mas yang diterbangkan tidak mau terbang ke arah joki, malah balik ke sangkar pelepas. Ada lima pembalap kalah karena balik ke sangkar pelepas.
Dari desakan peserta lomba, panitia mencoba untuk memajukan jarak lomba sekitar 100 meter dari jarak sebelumnya. Namun kondisi ini tidak berjalan lama, arah angin tak bisa dinego. Sudah kencang dan dorong.
Dari sini, mau tidak mau panitia saat itu juga langsung menghentikan jalannya lomba. “Dikarenakan arah angin dorong kencang dan masih ada lomba besok yakni di utama Minggu dengan total Rp 40 juta, maka lomba Galatama 800 meter kita hentikan.
Sementara lomba pamungkas dengan total hadiah Rp 40 juta dijalankan tepat pukul 12.15 wib. Terbangan pertama dijalankan dengan 36 terbangan (72 peserta), selanjutnya dilanjut terbangan gelombang kedua dan daftar ulang. Total 258 peserta plus daftar ulang.
Babak demi babak dijalankan. menginjak babak ke-5 sekitar pukul 15.15 wib, kondisi langit mulai mendung dan sekitar pukul 15.30 wib hujan mulai turun dan ini tak terlalu lama, sekitar 25 menit hujan kembali reda. Babak selanjutnya dijalankan. Setelah satu babak (babak 5 ) selesai, hujan kembali turun dan tidak terlalu lebat seperti sebelumnya. Sekirtar 20 menit hujan reda dan lomba kembali diterbangkan.
Setelah menginjak babak ke-7 tinggal tujuh pembalap. Terbangan pertama Phoenix Angel mengkandaskan ambisi Jagal Sidoarjo. Kedua, Kalimasodo asal Sidoarjo, harus mengakui keunggulan Btg Kecil Pamekasan. Terbangan ke-3 Phoenix Hongkong kandas Vs Apolo Pamekasan dan terkahir Provos mendapat bye.
Karena tinggal empat peserta, dua milik Kalisari Team Pamekasan, satu milik Phoenix Team Pamekasan dan satu lagi milik Sertu Emas Team. “Karena ini pembalap asal Madura, maka kita sepakat hadiah dan point dibagi dan pembalap tidak diterbangkan,” ucap Tekno, crew Sertu Mas diamini oleh Rahmad dari Pheonix Team dan Sifi, joki Kalisari Team.
“Kita ikuti aturan lomba saja, dimana cuaca masih cerah dan langit terang benderang, serta arah angin bagus. Dan lebih jelas, lain joki lain pemilik, maka semua pembalap yang masuk disemifinal kita terbangkan guna mencari juara sejati,” tegas Lalak.
Karena mengikuti aturan lomba, maka akhirnya empat pembalap pun terbang guna mencari juara sejati. Al hasil, di semi final, pembalap milik Kalisari tim harus kalah, meski kalahnya dalam hal ini kontrofersi. Let menunjuk pembalap kalah, joki rotes. Namun akhirnya batal.
Di final, diduduki oleh Phoenix Angel Vs Provos. Saling kejar dan tempel ketat dilakukan. Provos yang memiliki stamina akhir, masih tetap tempel ketat oleh lawan. Namun hasil tak bisa dipungkiri. Jelang 5 meter dari joki, Phoenix Angel melakukan tembakan keras dan Provos kalah seperkian detik.
Let Hadi Porong menunjuk Phoenix Angel sebagai juara sejati dan Provos harus duduk manis di runner up. Selamat kepada Phoenix Angel sebagai juara pertama.
Segenap panitia lomba, mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta yang sudah mendukung jalanya lomba, sehinga lomba berjalan lancar dan sukses, serta terwujud jawara sejati.
Sampai jumpa di LJB’20 putaran ke-5 Sumenep di trek balap Desa Babalan dengan total hadiah Rp 40 juta.