Geliat lomba merpati balap mulai bergulir. Berbagai lomba lokalan dengan total hadiah berfariasi, ada yang Rp 10 juta, bahkan Rp 15 juta berjalan lancar dan sukses, meski ada babera lomba tak mampu menciptakan juara sejati. Akibat cuaca yang makin gelap dan ada juga karen satu kota, maka ketiga pembalap tak diterbangkan.
Di Bangkalan, tepatnya di trek balap Gebang panitia mampu meraup 216 peserta di utama minggu, dan puluhan seri selama dua hari. Di lomba utama, sayangnya panitia tidak mampu mewujudkan karena ketiga pembalap merupakan satu kota yakni Surabaya, sehingga pemilik dan joki sepakat memutuskan hadiah dibagi bersama. Selain itu, cuaca makin gelap.
“Kita putuskan hadiah dibagi bersama dan pembalap tidak diterbangkan. Sebab, kondisi cuaca makin gelap. Jika ada hilangnya pembalap, siapa yang bertanggung jawab. Selain itu, kita satu kota yakni Surabaya,” tegas Gito, joki Zigas dan BRT milik H Husein kepada beritamerpati.com di trek balap.
Sedangkan di trek balap Propoh Pamekasan, juga tak kalah hebatnya. Jumlah peserta hampir 200 peserta. Kali ini panitia mampu menyelesaikan sampai lima besar dan karena kondisi makin gela, maka diputus lomba dibagi bersama.
Bersamaan itu, ketua Penglok Rahmad, menginfokan bahwa di buangan depan 26-28 Maret 2021 di trek balap Propoh digelar Selekda untuk wilayah Madura. Silakan datang kepada mania andhokan di Madura. Kita ramaikan hobi andhokan doro, usai kondisi covid-19 yang mulai mereda.
“Dengan catatan, tetap jaga Prokes (Protokol kesehatan) dengan memakai masker dan seterusnya,” tutur Rahmad kepada beritamerpati.com.
Tak ketinggalan di Probolinggo, juga digelar lomba yang sama. Di utama minggu total 308 peserta. Kali ini pembalap milik SMA Team Pasuruan borong tiga juara dari 7 juara yang terwujud. Selamat kepada semua jawara, semoga kedepannya, lomba bisa berjalan lancar tanpa ada pembubaran, seperti lomba-lomba sebelumnya.
