Top One Kembali Sabet Juara di LJB’19 Put VI Probolinggo
Berita

Top One Kembali Sabet Juara di LJB’19 Put VI Probolinggo

Luar biasa, itulah yang pantas diucapkan untuk Top One dalam lomba LJB’19 putaran ke-6 di trek balap Sekarkare Probolinggo, 24-26 Mei 2019 lalu, dimana pembalap yang baru di take over oleh Gita Delta Team Sidoarjo senilai Rp 65 juta kembali masuk di final Vs Mario milik Teves Team Bondowoso. Berkat sprint cepatnya jelang 10 meter dari joki, membuat Top One kembali menyabet juara pertana, dan dinobatkan sebagai jawara dua kali berturut-turut, begitu juga peringkat point teratas diraihnya dengan total point 360.

PARA JUARA. Selamat ya..

Trek balap Sekarkare tepat disebut sebagai medan terberat. Pasalnya, arah angin cukup kencang dibanding dengan trek balap lainnya, membuat pembalap yang turun di lomba LJB’19 putaran ke-6 harus berusaha keras guna menyabet juara. Ini terlihat mulai hari Jum’at Galatama 500 meter, arah angin kencang dan lurus harus dilalui oleh sprinter handal dengan cermat.
Hari pertama lomba, panitia meraup 30 seri, baik di Seri ring 2019, ring 2018 dan Seri senior. Perang Bintang (PB) merupakan puncak dari prestasi pembalap, di PB senior hanya diikuti oleh 4 pembalap dan di menangkan oleh P Jagal asal Probolinggo setelah mengalahkan Maron asal Surabaya milik GG Team. Sedangkan di Ring 2018 (junior) kali ini Smash milik Parman Besuk mengalahkan Btg Kalisari asal Sampang Madura,

JUARA JUNIOR RING 2018-2019. Sayang tinggal tiga pembalap.

Dilanjut di hari beriktunya, di utama junior panitia mendapat 354 peserta sudah termasuk daftar ulang. Lomba denga pendaftaran Rp 20 ribu total hadiah Rp 10 juta makin jadi rebutan. Terlihat ketika babak pertama dimulai, perang sengit antar pembalap mulai telihat. Apalagi jelang 10 besar, persaingan tambah ketat. Sayangnya, di enam besar ada protes pada terbangan pertama antara P Jagal Probolinggo Vs Abu Jahal Lumajang.

PARTAI FINAL. Menegangkan.

Di depan let (juri) memenangkan Abu Jahal, merasa tidak puas P Jagal melakukan protes. Lagi-lagi kurang kesigapan panitia, kali ini yang masuk ruang protes joki dan pemilik P Jagal, sedangkan Abu Jahal hanya jokinya. Setelah diputar terjadi adu debat antara hakim Juri Vs pemilik P Jagal, karena pemilik P Jagal menganggap P Jagal masukbersama dengan Abu Jahal.
Sedangkan Hakim Juri dalam hal ini Suri menyatakan P Jagal belum masuk, sedangkan lawan sudah masuk. Kalau kita tambah satu klik, baru P Jagal masuk dan Abu Jahal tambah lebih masuk lagi.
Namun, seblum diputus oleh Hakim Juri, pengawas yang dinahkodai oleh Jayus Bangkalan Madura meminta kepada ketua panitia sekaligus ketua Penglok PPMBSI Probolinggo melihat dan memutuskan. “Drow, terbang ulang,” ucap Kades Sanemo saat itu.

H SUTOYO MEMBAWA TOP ONE. Puas kinerja Top One

Setelah dilakukan terbang balik. Abu Jahal kalah dan tinggal tiga pembalap. Karena waktu menunjukkan pukul 17.10 wib, dan cuaca makin gelap. Sebab waktu Magrib di Probolinggo pukul 17.13 wib lomba dihentikan. Sedangkan di Seri PB, kali ini BM Lorena Vs Aurel berbagai tabanas dan point.
Sementara di utama Minggu, kembali panitia mendulang sukses dengan 344 peserta termasuk daftar ulang. Babak pertama dimulai pukul 11.00 wib. Sayangnya arah angin balik, sehingga peserta minta pelepasan dibalik juga. Sebab, trek balap Sekarkare bisa dipakai arah angin bolak balik.

TEVES TEAM BONDOWOSO. Kinerja Mario makin membaik.

Karena pelepasan pindah, maka waktu 45 menit terbuang sia-sia untuk ngelop. “Bila angina balik lagi, maka diputuskan pembalap langsung terbang dan tidak ada lagi pengelopan,” ucap Kades Nemo.
Babak demi babak dijalankan, menginjak babak keempat, arah angin kembali balik seperti sedia kala. Dan diputuskan penerbangan kembali seperti semula dan pembalap tidak perlu diadakan pengelopan.
Jelang 13 besar, persaingan makin sengit. Kali ini waktu penunjukkan pukul 15.30 Wib. Terbang pertama Joker Lumajang Vs Top One Banyuwangi.

TOP ONE. Luar biasa, sabet juara dua kali berturut-turut.

Lagi-lagi pembalap juara pertama utama Minggu di Lumajang buangan sebelumnya dengan sprint dan tembak tepat dipelukan joki. Terbangan kedua, Meteor Probolinggo VS Btg Kalisari Sampang. Kali ini Btg Kalisari harus mengakui keungulan Meteor. Terbangan ke-3, Jagal Malang Vs Dona Situbondo diputus drow oleh juri. Karena masih 13 besar, maka kedua pembalap masuk ke babak berikutnya.
Terbangan ke-4, Jet Matic Probolinggo harus mengakui keunggulan Mandarin Lumajang. Sedangkan terbangan ke-5 Berlian dengan tepat dan cepat mengandaskan Sniper Lumajang. Dan Mata Dewa Probolinggo mendapat bye.

MERDEAK TEAM SITUBONDO. Harus puas di tiga besar

Karena tinggal 8 pembalap, maka di babak keVII tidak lagi ada bye. Dengan disaksikan oleh perwakilan pembalap yang masuk di babak ke VII, terbangan Pertama Top One Vs Meteor. Kembali Top One mampu melaju ke babak semifinal disusul oleh Dona diterbangan kedua mengalahkan Mata Dewa yang sebelumnya mendapat bye.
Terbangan ketiga Jagal Malang lewat sprint dan tembak keras ditangan joki, tak mampu diimbangi oleh Mandarin. Sedangkan Mario, juara ke empat di LJB’19 Putaran ke-5 Lumajang mengkandaskan Berlian III.
Tepat pukul 16.15 wib partai semi final pun dijalankan. Terbangan pertama Mario Vs Jagal. Dua pembalap yang cukup solid dikalahkan ini, akirnya harus berhadapan guna mendapat tiket di final. Menginjak tengah lomba, kedua saling tempel ketat. Lagi-lagi adu sprint cepat pun dilakukan oleh kedua pembalap. Kali ini, Mario melaju dengan cepat, tinggi arah kiri joki sampai jelang 40 meter dari joki.

DUA JOKI FINALIS. Saling berdoa, pembalap mana yang mampu merebut juara.

Ketika mendekati 20 meter dari finish perlawanan tetap dilakukan oleh pembalap milik Arjuna Malang ini. Namun hasil akhir, Mario tetap menjadi bintang dan melaju ke final menunggu terbangan Top One Vs Dona.
Dalam beberapa menit kemudian Top One Vs Dona, lagi-lagi pembalap yang sudah di take over sama Gita Delta Team Sidoarjo senilai Rp 65 juta ini melaju kencang. Menginjak 50 meter dari joki sprint cepat (ibarat mesin turbo) mulai dikeluarkan, sehingga Dona harus berusaha keras mengimbangi. Namun, usaha keras Dona tak mampu sampai finish, Top One kembali memenangkan jalannya semi final dan berhak terbang bersama Mario di final.

HASIL REKAPAN.

“Pantas-lah dua pembalap ini melaju ke final. Selain memiliki sprint dan tembak keras di tangan joki, keduanya sama-sama sangat mumpuni, sehingga pembalap jeblos dari tangan joki minim sekali. Hanya saja, mampukan Mario mengimbangi laju mesin turbo Top One yang selalu dia keluarkan jelang 30 meter dari joki,” ucap beberapa penonton yang ada di bibir garis finish kepada beritamerpati.com.
Tepat pukul 16.30 Wib, kedua pembalap lepas dari tangan pelepas. Partai yang sangat dinantikan oleh sekitar 700 pasang mata akhirnya terwujud. Dua pembalap melaju kencang mengarah ke kiri joki. Arah angin yang sangat-sangat kencang, membuat kedua pembalap harus berjibaku guna menjadi the best putaran ke VI.

ROY AKAS (TENGAH BAJU LOREK). Turun gunung menyaksikan jalannya lomba.

Menginjak tengah lomba, kedua pembalap melaju kencang, terbang randah dilakoni. Lebih ketat lagi, menginjak 50 meter dari joki. Keduanya masih adu kecepatan. Menginjak 30 meter dari joki yang biasanya dilakukan oleh Top One yakni mengeluarkan mesin turbo-nya kali ini tidak keluar, namun mendekati 20 meter, mesin turbo keluar. Disinilah Mario tak mampu membendung.
Sprint cepat lurus depan joki dan tembakan keras akhirnya dilepaskan oleh Top One dan let Mamat saat itu juga dengan tegas menunjuk Top One menang dan seperkian detik itu pula, joki Mario dengan kondisi lutut menempel patek menangkap Mario.
Dengan kemenangan Top One, maka dua kali Top One merebut juara pertama secara berkelanjutan yakni pada putaran ke V Lumajang dan putaran ke VI Probolinggo. Begitu juga point yang didapat sudah mencapai 360 menjadi the best peringkat sementara LJB’19 sesi pertamna.
“Segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan peserta lomba dan mohon maaf jika ada khilaf dalam perjalanan lomba selama tiga hari,” tandas Kades Nemo diakhir penghujung lomba sekaligus penyerahan tropi kejuaraan.

Advertisement

Post Comment