Setelah masa jabatan ketua Pengda PPMBSI Jawa Timur yang dinahkodai oleh Edi Lingpo asal Banyuwangi, Sabtu 10 Nopember 2018 lalu demisioner. Setelah mempertanggungjawabkan apa yang dijalani semenjak menjabat, Edi Lingpo pun mengucapkan banyak terima kasih kepada Penglok PPMBSI di Jawa Timur yang banyak menbantu jalannya organisasi di blok timur ini.
“Terima kasih atas dukungan para Penglok PPMBSI yang ada di Jawa Timur yang telah membantu kegiatan Pengda PPMBSI Jawa Timur, sehingga kegiatan lomba terutama di Liga Jatim berjalan lancar dan sukses. Ini terbukti di tahun 2017, lomba Liga Jatim Bersatu berjalan lancar dan sukses,” tegas Edi Lingpo dalam membacakan pertanggungjawabannya.
Apa yang dikatakan ketua Pengda PPMBSI Jawa Timur masa bhakti 2016-2018 ini diterima oleh 14 Penglok yang hadir, dari 23 Penglok yang diundang. Saat itu pula jabatan ketua Pengda PPMBSI Jawa Timur masa bhakti 2016-2018 demisioner dan dilakukan pemilihanketua Pengda baru.
Dengan dipimpin oleh Ayock, perwakilan Penglok PPMBSI Sumenep, pemilihan ketua Pengda Jawa Timur dilakukan. Singkat kata, dalam pemilihan kali ini H Holberi asal Sampang Madura terpilih sebagai ketua Pengda, setelah mendapat 9 suara dan Win Bagus asal Banyuwangi mendapat 5 suara.
Dengan terpilihnya H Holberi, diharapkan program kerja kegiatan di Pengda Jawa Timur, dalam hal ini lomba, seperti Liga Jatim Bersatu tetap berjalan lancar. “Lomba Liga Jatim Bersatu kita teruskan, sebab lomba ini merupakan kompetisi yang sangat baik, sehingga pembalap di Jatim ditakuti oleh pembalap blok tengah dan barat,” ucapnya kepada beritamerpati.com dengan logat Madura.
Dalam sambutanya yang diwakilkan oleh ketua pemilihan Ayock, H Holberi mengucapkan banyak terima kasih kepada perwakilan Penglok yang hadir dalam Musda kali ini. Nantinya, H Holberi mohon dukungan dalam kegiatan organisasi di Jawa Timur. Tanpa dukungan pengurus Penglok yang ada di Jawa Timur, mustahil dunia andhokan di Jatim berkembang lebih pesat, seperti saat ini.
Diakhir Musa, H Holberi bakal membrikan surp[rise dalam kepemimpinanya dengan banyak mengelar lomba, sehingga kopetisi makin ketata. Dan pada akhirnya pembalap kuat naispnal tetap ada di Jawa timur.
