Pagi Sehat, Sore Kepala Tengleng. Apa penyebabnya???
Tips dan Tricks

Pagi Sehat, Sore Kepala Tengleng. Apa penyebabnya???

Berbagai macam jenis penyakit yang terdapat pada merpati. Baik itu Tetelo atau sering disebut dengan ND, Canker (Goham), dan masih banyak lagi. Salah satu penyakit yang menghantui saat ini yakni berak hijau dan muntah-muntah. Lebih menakutkan lagi, pagi sehat, sore kepala tengleng. Besok harinya langsung sekarat.
Berak hijau sering muncul di musim penghujan. Hal ini disebabkan, kondisi kandang yang kurang bersih. Akibatnya, pembalap yang staminanya droup akan mudah terjangkit penyakit. Apalagi di malam hari, suhu dingin makin menggigil. Mudah-lah penyakit ini tidak tumbuh pada tubuh pembalap.

KANDANG BERSIH. Langkah awal menghindari penyakit.

Selain itu, muncul parasit Salmonella. Parasit ini bisa datang ke kandang lewat merpati luar yang dimasukkan ke dalam kandang tanpa dikarantina terlebih dahulu. Maksud karantina disini yakni dimandikan dengan shampoo atau jenis antiseptik untuk menghilangkan virus atau bakteri yang melekat pada bulunya.
Selanjutnya, dijemur di terik sinar matahari. Ini dilakukan selama tiga sampai empat hari berturut-turut. Berikutnya, merpati bisa disatukan dengan merpati lainnya. Selain itu, vektor (penghantar) munculnya Salmonella bisa lewat lalat, tikus atau jenis hewan lainya. Juga bisa lewat makanan yang dimakan. Oleh sebab, itu sebaiknya kandang harus bebas dari tikus atau jenis hewan lainya. Juga makanan dijaga, sehingga bisa lebih higienis. Ada satu lagi yang sangat-sangat mengkhawatirkan yakni penyakit ini bisa masuk ke dalam calon embrio. Lewat transmisi bakteri ke sel. Bila sudah seperti ini, embrio dapat mati (sebab, tingkat bakteri yang masuk sudah terlalu tinggi). Cirinya, tanda “hitam” pada telur. Selanjutnya, telur pun tidak bisa menetas.

KANDANG BESAR. Usahakan tidak terlalu padat.

Adapun gejala merpati yang sudah terjangkit penyakit ini yakni :
Pertama, merpati kelihatan sehat, namun tidak ada keinginan untuk terbang. Terasa lemas dan keesokkan harinya jika tidak terdeteksi, merpati langsung sekarat.
Kedua, diare tinggi. Tinja yang dikeluarkan berwarna hijau atau keputihan disertai lendir. Jika sudah seperti ini, maka secepatnya mania harus menyingkirkan. Bila tidak, bakal menularkan ke merpati lainnya. Ketiga, bila sudah terjangkit parasit ini, maka artikulasi dari sayap atau kaki bengkak dan sakit ketika disentuh. Kadang-kadang merpati tidak bisa terbang, bahkan sayap tergantung pada lantai.
Keempat, bila sudah seperti hal diatas, maka infeksi mudah merambat ke jaringan otak. Akibatnya, kepala tengleng dan miring. Atau mania barat menyebutnya kehilangan orientasi dan gerakan yang menyerupai infeksi Paramyxovirus. Oleh sebab itu, sebaiknya penghobi menggunakan kandang alminium (tahan karat). Bila dana kurang menunjang, bisa menggunakan bahan dari kayu, dengan catatan harus dilakukan pengecetan, guna menghindari masuknya Salmonella pada sel-sel kayu. Juga, cara pembersihan kandang lebih memfokuskan pada pojok kandang. Sebab, umumnya pada pojok kandang ini lebih banyak terdapat kotoran tinja yang melekat. Kotoran ini lebih suka disinggahi Salmonella guna bertahan hidup sampai 18 bulan. Sementara cara mencegahnya antara lain, kebersihan pada kandang. Sebab, dengan bersih, penyakit tidak akan datang dan hinggap di kandang. Juga hindari lalat dan tikus. Serta, satu ini yang harus diperhatikan yakni jangan penuhi kandang dengan jumlah merpati yang melebihi dari kapasitas (overload). Sebab, dengan jumlah yang melebihi batas, udara jadi pengap. Akibatnya, menurunkan kekebalan daya tahan tubuh merpati. Disini, parasit mudah muncul. Sebab, penyebaran penyakit ini tidak hanya pada merpati luar, juga dari udara yang bertiup ke dalam kandang.

Advertisement

Post Comment