Belakangan banyak muncul penghobi pemula.Mereka banyak kurang tahu dalam memilih merpati balap kualitas baik dari tongkrongan dan pegangan. Cara ini bukan hal mudah. Performa tubuh yang bagaimana dikatakan bagus dan hasilnya ketika terbang mampu berlaga di arena balap. Satu hal yang perlu dicemati, antara lain karakter 30%, kecerdasan 40% dan katurangan 30%.
Melihat secara kasat mata, bagi mania pemula yang baru terjun di merpati balap bukan hal mudah. Ibaratnya, masih buta meski tahu bahwa burung tersebut merupakan jenis merpati. Namun, jenis merpati balap yang bagaimana yang memiliki kualitas terbang dan tembak joss, serta mampu berlaga di trek balap dengan baik.
Menurut beberapa mania baru kepada beritamerpati.com, yang paling mudah untuk mengetahui memilih merpati balap kualitas yakni pertama trah darah. Sebab, asal usul trah darah dapat dilihat dari sertifikat peternak. Disini, pembalap tersebut tahu dari indukan mana. Apa trah jawara atau tidak?
Namun untuk melihat secara langsung katuranggan (body) yang bagus sebagai kreteria pembalap kualitas super butuh belajar (jam terbang) banyak. Tak hanya dengan teori saja, melainkan harus belajar dengan para mania senior yang sudah lama terjun di dunia andhokan. Syukur-syukur bisa berkunjung ke peternak atau tim yang pembalapnya sering meraih juara. Dan saat itu pula, memegang pembalap jawara.
Disini, mania pemula tahu betul, bentuk tubuh dan pegangan pembalap kualitas super. Jika ini dilakukan, maka untuk lebih cepat tahu merpati balap kualitas super bakal lebih mudah. Apalagi melihat dari tongkrongannya.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam memilih merpati balap kualitas the best antara lain:
PERTAMA, BULU. Bulu harus tebal dan mengkilap atau memiliki lapisan minyak yang cukup. Minyak disini berguna menjaga suhu tubuh agar stabil, mencegah bulu agar tidak mudah basah, membuat bulu menjadi kedap udara. Selain itu, sayap rapat dan tebal. Unjung bulu pada sayap diusahakan panjangnya sampai ke ujung ekor.
Sedangkan bulu ekor rapi membentuk satu kesatuan seperti angka 1 atau huruf I, dan harus rata atau flat jangan cembung waktu melebar. Bulu ekor harus aerodinamis waktu terbang, ini bisa dilihat ketika burung terbang, ekor mengayun-ayun ke atas dan ke bawah.
KEDUA, MATA. Pada mata usahakan yang bening dan bersih. Jangan cari mata yang melotot keluar dari plupuk mata. Pada plupuk merah, dengan artian mencerminkan burung sehat tidak pucat. Warna mata memiliki tiga lingkaran warna (umumnya mencerminkan burung memiliki mental yang tangguh dan pantang menyerah). Terakhir, pupil pada mata merespon sinar secara cepat (mencerminkan reflex, saraf dan organ dalam burung dalam keadaan baik).
KETIGA, TUBUH. untuk merpati balap jangan terlalu berat. Sebab, jika kondisi tubuh berat, kecepatan terbang akan terganggu. Sedangkan otot, harus kering dan daging harus lentur (gembur). Dada besar membusung ke depan dan bawah, sehingga membuat titik berat merpati berada di depan dadanya.
Hal ini ditujukan agar kemampuan untuk membelah angin pada saat menukik atau turun bisa dilakukan dengan sempurna. Pundak harus rapat disamping dada kanan dan kiri dan jangan terbuka.
Pinggang ramping, tetapi bukan tepos seperti pelari jarak jauh, atau pinggang besar harus empuk (biasanya burung atas kepala atau satu lobang) “pegangan jaman dahulu”, merpati balap rata-rata berpinggang besar mencerminkan kekuatan ginjal dari merpati tersebut, karena membutuhkan power yang besar dalam jarak pendek seperti pelari sprinter.
Tetapi, pegangan untuk pinggang ini harus proporsional dengan masing-masing bentuk tubuh merpati atau keputusan tergantung selera masing-masing peraba.
KEEMPAT, SUPIT. Supit jangan yang terlalu rapat dan terlalu renggang. Juga jangan yang putus atau patah. Supit harus cukup tebal, dengan artian mencerminkan tulang burung cukup kuat.
KELIMA, PARUH. Pada ciri ini mania cari yang tipis di depan. Paruh jatuh kebawah seperti Elang. Juga yang kering atau ada retak-retak. Sebab, paruh ini mencerminkan tulang pada burung.
KEENAM, HIDUNG. Bentuk hidung harus sesuai dengan bentuk paruh. Dalam hal ini paruh kecil atau tipis sama dengan hidung tidak besar, paruh besar sama dengan hidung jangan kecil.
KETUJUH, KAKI & KUKU. Pada ciri ini kaki harus panjang dan ngelonjor lurus kebelakang ketika dipegang. Ciri ini mencerminkan kemampuan burung untuk mendarat atau landing dengan sempurna. Sama halnya burung Elang atau Peregrine yang memiliki kaki panjang untuk mencengkram mangsa. Sedangkan kuku harus tebal dan kering, karena kuku mencerminkan tulang burung.
Selain hal diatas, mania juga harus tahu atau filing kemampuan pembalap, misalnya untuk kecerdasan atau sering disebut intelligence butuh 40%, karakter 30% dan katuranggan sekitar 30%. Jika ketiga ini dimiliki, maka menjadi pembalap kualitas akan lebih sempurna.