Ring Pengda Jatim; Dua Hari 10 Ribu Ludes Terjual
Organisasi

Ring Pengda Jatim; Dua Hari 10 Ribu Ludes Terjual

Luar biasa, itu yang terjadi di dunia merpati balap Jawa Timur. Ini dibuktikan dengan munculnya ring baru (perdana) yang bernama Ring Pengda PPMBSI Jawa Timur dengan ukuran 4 mm, di ring tersebut tertera logo PPMBSI, Logo Propinsi Jawa Timur, no ring dan tahun, 10 ribu ring dua hari ludes terjual.
Menurut Sekjen Pengda PPMBSI Jawa Timur, Bagus Win, membetulkan bahwa selama dua hari sekitar 10 ribu ring Pengda PPMBSI Jawa Timur yang disingkat ring Jatim ini ludes terjual. Misalnya Penglok Kediri, Pamekasan, Sampang dan Banyuwangi langsung beli 1.000 ring, sedangkan Penglok Probolinggo dan Sumenep 500 biji. Meski kedepannya ring Jatim bisa didapat (dibeli) pada ketua Penglok masing-masing.

ACU FAMILI TEAM SUMEDANG (KIRI) & EKO BHISMA SOLO (KANAN). Partisipasi dan dukung ring Jatim.

Adapun tujuan dari munculnya ring Jatim, tidak lain keinginan mania Jatim untuk memiliki identitas tersendiri pada pembalapnya dengan cara memakai ring daerah sendiri, meski tidak menghilangkan ring PPMBSI Pusat.
“Dengan memakai ring Jatim, ketika pembalap muncul di luar Jawa Timur akan ketahuan bahwa pembalap tersebut kelahiran Propinsi Jawa Timur,” ucap Win menirukan keinginan mania Jatim.
Selain itu, sambung mania asli Banyuwangi ini, adanya ring Jatim ini, Pengda PPMBSI Jatim akan memiliki dana kas di Pengda. Sebab, selama ini kas di Pengda Jatim minim, bahkan kosong. Sehingga ketika akan menggelar Rakerda kebingungan mencari dana.
“Ya, kalau di PPMBSI Pusat dua tahun belakangan dana Rakernas sudah diangarkan. Di tahun 2018-2019 Rp 25 juta dan di tahun 2019-2020 senilai Rp 30 juta. Bagaimana dengan Rakerda yang selama ini keluar dari kocek ketua Pengda,” tegasnya kepada beritamerpati.com.
Bukan berarti hasil penjualan ring Jatim hanya untuk biaya Rakerda, melainkan untuk mengelola lomba di Jatim dengan hadiah lebih besar lagi. Minimal, perkembangan dunia andhokan di Jatim dalam gelaran lomba khususnya hadiah yang diberikan akan lebih besar dari biasanya.
Termasuk hadiah point yang mana selama ini hanya diambilkan dari patungan penggelar lomba senilai Rp 2,5 juta setiap gelaran. Bila gelaran dalam satu sesi hanya 8 gelaran (putaran), maka yang diberikan hanya Rp 20 juta, masih dipotong 10% lagi untuk pembuatan piagam.
Al hasil yang didapat oleh pembalap the best ten minim sekali dibanding dengan biaya yang mereka keluarkan dalam mengikuti putaran selama 8 putaran. “Oleh sebab itulah, dengan adanya ring Jatim ini, jumlah hadiah yang diberikan bisa lebih besar lagi. Syukur-syuklur nantinya jumlah hadiah yang diberikan bisa senilai ratusan juta,” tandas Bagus Win dengan nada optimis, mania Jatim bakal lebih besar lagi dengan adanya ring Jatim ini.
Untuk lebih lengkapnya, kita bersama crew Pengda PPMBSI Jatim akan mengadakan pertemuan kembali untuk merumuskan manfaat (keuntungan) pemakai (pembeli) ring Jatim ini di lomba Sampang 17 Agutus 2019.

BLOK TENGAH DUKUNG
Sementara itu, mania tengah dan barat dalam hal ini Solo sekitarnya, serta Sumedang juga tak mau kalah dengan mania Jawa Timur. Mereka pun ikut membeli ring Jatim minimal satu renteng. Untuk Bisma Team dan Napoleon Team membeli 150 ring lebih, sedangkan Acu Sumedang sementara mencoba satu rentang (25 biji).
Dengan membelinya mania blok tengah dan barat ini mendukung munculnya ring Pengda Jatim, dengan harapan ring Jatim ini menjadi contoh kepada daerah lain untuk mengelola dana di daerahnya guna kepentingan hadiah lomba.
“Buat apa membuang uang besar ke daerah lain, sedangkan di daerah sendiri hanya menunggu bantuan yang konon bantuan tersebut tidak pernah 100% cair dan terkadang dikembalikan lagi. Padahal uang tersebut merupakan uang kita sendiri. Mending kita kelola sendiri, hasilnya dinikmati kembali oleh mania yang membeli ring. Manfaatnya bakal lebih besar,” ucap mania Sidoarjo.

Advertisement

Post Comment