DIBALIK KESUKSESAN SMA TEAM PASURUAN (1); Kuncinya Ada di 4 Faktor
Profil

DIBALIK KESUKSESAN SMA TEAM PASURUAN (1); Kuncinya Ada di 4 Faktor

Meraih sebuah kesuksesan bukan hal mudah.Banyak halangan dan rintangan mengganjal suatu tim dalam meraih sebuah prestasi. Meski dana mencukupi, namun senjata dan peluru yang dibuat perang kurang mumpuni hasilnya juga tak bakal maksimal. Gambaran inilah yang terdapat di tubuh SMA (Sinar Mulia Abadi) Team Pasuruan dengan nahkoda H Azis.
Terjun di dunia merpati balap mulai tahun 2003 bukan hal mudah. Melihat tim-tim papan atas dengan mudahnya menjebol juara pertama di lomba-lomba, baik itu daerah atau nasional, membuat H Azis ingin mencoba apa yang dilakukan oleh tim-tim papan atas nasional.
“Pembalap mereka bisa meraih juara, kenapa kita tidak bisa,” bisiknya di hati yang paling dalam.
Untuk tepatnya bulan apa saya lupa. Hanya tahunnya ingat betul yakni tahun 2003. Saat itu hanya turun di lomba-lomba lokalan, berlanjut di daerah. Sedangkan nasional masih lihat-lihat dan mencoba bebera pembalap, namun tak sukses seperti apa yang diharapkan.
Tepat tahun 2008 terjun di dunia andhokan harus berhenti, karena ada bebera urusan penting yang harus dikerjakan dan tidak bisa ditinggalkan, sehingga waktu untuk dunia balapan doro minim.
“Jangan tanggung kalau terjun di dunia andhokan. Harus serius dan telaten. Jika tidak, jangan harap bisa meraih kesuksesan secara maksimal,” ucapnya.
Setelah perjalanan panjang berhenti dari dunia andhokan, tahun 2016 sudah ada waktu longgar dan dana untuk beli pembalap kelas nasional ada, maka mencoba untuk melihat lomba-lomba nasional. Dan yang paling ingat yakni beli Azoka, pembalap dari Dokar Bandung di lomba Anniversary trek balap Lanud Raci Pasuruan.
Meski kualitas Azoka saat itu bagus dan dibeli dengan harga puluhan juta, namun akhirnya Azoka hanya tinggal Azoka, prestasi tidak ada yang hinggap. Sekarang menjadi indukan dan anak keturunnya kualitasnya bagus. Salah satunya Sinar Cemerlang ring 2019.
Apa sebabnya saat itu minim sekali prestasi?
“Penyebabnya tak lain kita tidak memiliki perawat dan joki handal ketika turun di trek balap,” tuturnya dengan serius.
Disini, kita kembali berfikir secara cermat dan cerdas. Kalau mau memiliki pembalap kualitas super dan sering meraih juara diberbagai lomba harus ada pembalap kualitas super, perawat yang bagus, joki yang lihai dalam menangkap pembalap dan tim yang kompak.
Dari empat faktor tersebut harus saling mendukung dan kerja sama. Satu saja yang kurang mendukung, maka susahlah tim tersebut meraih kesuksesan dalam suatu lomba.
“Betul kita punya uang dan membeli pembalap juara dengan harga puluhan bahkan sampai ratusan juta.Tapi joki yang dipakai kurang mumpuni dalam menangkap pembalap, jangan harap bisa meraih sukses di trek balap,” tegasnya.
Contoh kecil, pembalap terbang lebih dulu, tapi ketika tembak ditangan, tangkapan joki jeblos, pembalap tidak jadi menang. “Hilang-lah peluang meraih sebuah kesuksesan dengan kata lain meraih juara,” ucapnya. (bersambung…)

Advertisement

Post Comment