RAPENGDA JATIM; Dana Ring Diperuntukkan Lomba Junior LJB & Lokal
Organisasi

RAPENGDA JATIM; Dana Ring Diperuntukkan Lomba Junior LJB & Lokal

Peredaran perdana ring Jatim 2020 memang membuat mania andhokan di Jawa Timur selalu bertanya-tanya. Bakal dikemanakan uang hasil penjualan ring tahun 2020 yang sudah tembus lebih dari 45 ribu. Meski baru setahun diluncurkan, jumlah penjualan ring Pengda Jatim lebih banyak dari pada ring organisasi lainnya.
“Angka 45 ribu lebih bukan hal mudah untuk menyebarkan ring Pengda Jatim. Apalagi hanya pada satu propinsi yakni Jawa Timur. Dan lebih hebatnya lagi, mania yang ada di blok tengah dan barat juga ikut andil membeli ring ini. Menurut kabar terbaru, mania Medan juga membeli ring Pengda Jatim,” tutur Bagus Win, sekretaris Pengda PPMBSI Jawa Timur.
Dari sinilah, para pengurus Pengda PPMBSI Jatim merapatkan barisan di Sampang, tepatnya di rumah H Holberi (Ketua Pengda PPMBSI Jatim) tanggal 18 Juni 2020 lalu, dengan Rapat Pengurus Pengda (RAPENGDA) Jatim guna membahas perkembangan penjualan ring dan dunia andhokan di Jawa Timur, pasca Pandemi Covid-19.

SUASANA RAPENGDA JATI,M. Berikan terbaik untuk mania andhokan di Jatim.

Rapat yang dibuka langsung oleh Sekretaris Bagus Win, dilanjut wakil ketua Pengda yakni Nurussalam (sering disapa Oyock), dalam sambutannya yang mewakili ketua Pengda, mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran pengurus Pengda PPMBSI Jatim dalam hal ini, Bagus Win (Sekretaris), Taufik (Bendahara), Lalak Saputra (Kasi lomba), Matsin (Ketua harian) dan ketua korwil yang ada di Jatim, dalam hal ini diwakili oleh Jayus (Korwil Madura) dan Rahmat Ketua Penglok PPMBSI Pamekasan yang telah sudi meluangkan waktu untuk menghadiri pertemuan malam ini.
Pertama-tama yang akan kita bahas yakni masalah lomba. Sebab, kondisi Pandemi Covid-19 ini tak mudah bagi kita untuk bisa berkumpul dengan jumlah lebih dari 20 orang. Hal seperti ini sangat dilarang oleh pemerintah, apa lagi jarak antar penghobi tidak satu meter, meski dalam era “New Normal”.
Ada beberapa Kabupaten masih bertoleransi memberikan kelonggaran kepada teman-teman melatih, serta menjalankan lomba lokal dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebaliknya, ada beberapa kabupaten melarang keras, karena masuk dalam zona merah.
Oleh Karena itu, ketua Pengda PPMBSI Jatim akan mengeluarkan surat himbauan kepada Pengurus Penglok yang ada di Kabupaten, bisa menjalankan hobi andhokan di daerahnya.
Yang isinya, mengintruksikan untuk mentaati aturan pemerintah setempat guna menjalankan latihan dan lomba lokal di Kabupaten tersebut. “Mania andhokan harus mentaati aturan di daerah tersebut. Bila tidak boleh melakukan kegiatan lomba, jangan dijalankan lomba. Sebaliknya yang boleh, silakan gelar lomba, meski dalam skala lokal,” tutur anggota DPRD Kabupen Sumenep kepada beritamerpati.com.
Jika hal ini dijalankan, sambungnya, dunia andhokan di Jatim tidak mati suri, melainkan kedepannya akan lebih baik lagi dan tidak ada halangan bila menggelar kembali lomba lebih besar.
Kedua, untuk ring Jatim yang mana di tahun 2020 ini merupakan peredaran perdana. Sampai saat ini sudah beredar sekitar 45 ribu lebih, namun jumlah ini belum final sebab belum ada penutupan untuk peredaran ring Jatim 2020. Kemungkinan ada perkembangan lebih baik lagi.
“Kita harapkan, peredaran perdana ring jatim 2020 bisa mencapai angka 50 ribu. Jika tidak, minimal mendekatinya,” jelas Oyock.
Bukan hal mudah peredaran perdana laku seperti ini. Butuh kerja keras pengurus Pengda PPMBSI Jatim dan Penglok PPMBSI yang ada di Jatim dalam hal ini yang melakuklan penjualan ring di daerahnya, sehingga jumlah ring yang terjual lebih besar.

SURAT HIMBAUAN PENGDA PPMBSI JATIM. Agar menjadi pedoman mania Andhokan.

Terus dikemanakan dana ring Jatim tahun 2020?
Sambung Oyock, untuk dana ring Pengda Jatim 2020 ini akan kita alokasikan ke lomba Liga Jatim Bersatu (LJB) dan lomba lokal yang ada di Kabupaten Jawa Timur. Mengenai jumlah berapa dana yang akan kita alokasikan, nantinya akan kita bahas secara mendalam di Rakerda Pengda PPMBSI Jatim, yang mana akan kita gelar tak lama lagi.
Di Rakerda ini, akan kita beri kebebasan kepada ketua Penglok untuk memberikan masukkan, berapa dana yang harus kita berikan disetiap lomba. “Sebab, di Pengda PPMBSI Jawa Timur, keputusan di Rakerda merupakan keputusan tertinggi dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai keputusan Rakerda dibatalkan dengan keputusan Rapat Pengurus Pengda (seperti saat ini). Jika ini terjadi, maka kurang baik bagi perkembangan organisasi kedepanya, terutama ditubuh Pengda PPMBSI Jawa Timur,” ucapnya.
Sementara itu, untuk ring Jawa Timur tahun 2021, Pengda PPMBSI Jawa Timur tetap mengeluarkan dengan warna biru. Mengenai model akan kita usahakan lain dari sebelumnya. Tentang ukuran tinggi ring tetap yakni seperti sebelumnya (3 mm).
Kapan beredarnya? Untuk beredarnya akan kita percepat yakni sekitar tengah bulan Juli 2020 atau akhir Juli 2020. Dengan harapan mania di Jawa Timur sebelum bulan Agustus 2020 sudah memiliki, awal Agustus 2020 sudah bisa memasang di kaki piyikan.
Untuk penyebarannya, tetap seperti biasanya, mania andhokan bisa membeli ke ketua Penglok yang ada di daerahnya masing-masing. Sehingga bisa lebih mudah untuk mendapatkan ring terbaru Pengda PPMBSI Jatim 2021. Untuk harga tetap seperti sebelumnya yakni Rp 5 ribu per biji.

Advertisement

Post Comment